DESKRIPSI
PEMBELAJARAN
(Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2)
Disusun Oleh :
Desia Abrisa 0743023011
Diantini 1113023012
Fitry Trysya 1113023024
Sabila Izzati 1113023058
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR
LAMPUNG
2011
SEKENARIO PEMBELAJARAN
Satuan
Pembelajaran : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/I
Materi Pokok : Kelimpahan dan
Sifat-Sifat Unsur
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (3 X Pertemuan)
Standar
Kompetensi : 3.
Memahami karakteristik unsur-unsur prnting, kegunaan dan bahayanyaserta
terdapatnya di alam.
Kompetensi Dasar : 3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat
fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh,
kekerasan, warna , kelarutan, kereaktifan dan sifat khusus lainnya).
Produk
Pengetahuan
1. Sifat-sifat fisik unsur golongan Halogen
2. Jari-jari atom unsur golongan Halogen
3. Energi ionisasi unsur golongan Halogen
4. Afinitas elektron unsur golongan Halogen
5. Keelektronegatifan unsur golongan Halogen
6. Titik leleh dan titik
didih unsur golongan Halogen
7. sifat-sifat
unsur golongan Gas mulia
8. sifat-sifat
unsur golongan Alkali
9. Jari-jari atom unsur
golongan alkali
10. energi
ionisasi unsur golongan alkali
11. afinitas
elektron unsur golongan alkali
12. keelektronegatifan
unsur golongan alkali
13. titik
leleh dan titik didih unsur golongan alkali
14. reaksi
unsur golongan alkali
15. warna
nyala unsur alkali
16. sifat-sifat
unsur golongan Alkali tanah
17. jari-jari
atom unsur golongan alkali tanah
18. energi
ionisasi unsur golongan alkali tanah
19. keelektronegatifan
unsur golongan alkali tanah
20. titik
leleh dan titik didih unsur golongan alkali tanah
21. titik
leleh dan titik didih unsur golongan gas mulia
22. sifat-sifat logam dan non
logam unsur periode 3
23. sifat
asam dan basa unsur periode 3
24. sifat
reduktor dan oksidator unsur periode 3
25. jari-jari
atom unsur periode 3
26. energi
ionisasi unsur periode 3
27. afinitas
elektron unsur periode 3
28. keelektronegatifan
unsur periode 3
29. titik
leleh dan titik didih unsur periode 3
30. sifat-sifat
unsur golongan unsure transisi
31. jari-jari
atom unsure transisi
32. energi
ionisasi unsure transisi
33. afinitas
elektron unsure transisi
34. keelektronegatifan
unsure transisi
35. sifat-sifat
khas pada unsure transisi
36. ion
kompleks
37. senyawa
kompleks
38. ligan
dan contoh ligan
Indikator Produk :
1. Mengamati
tabel sifat-sifat fisik unsur golongan Halogen
2. Menjelaskan
kecenderungan jari-jari atom unsur golongan Halogen
3. Menjelaskan
kecenderungan energi ionisasi unsur golongan Halogen
4. Mendeskripsikan
kecenderungan afinitas elektron unsur golongan Halogen
5. Menjelaskan
kecenderungan keelektronegatifan unsur golongan Halogen
6. Menjelaskan
kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur golongan Halogen
7. Menjelaskan
warna unsur halogen
8. Menjelaskan
kereaktifan unsur
halogen
9. Menjelaskan
kelarutan unsure halogen
10. Menjelaskan
keasaman senyawa Halogen
11. Menjelaskan
reaksi unsur golongan Halogen
12. Mengamati
tabel sifat-sifat unsur golongan Gas mulia
13. Mengamati
tabel sifat-sifat unsur golongan Alkali
14. Menjelaskan
kecenderungan jari-jari atom unsur golongan alkali
15. Menjelaskan
kecenderungan energi ionisasi unsur golongan alkali
16. Mendeskripsikan
kecenderungan afinitas elektron unsur golongan alkali
17. Menjelaskan
kecenderungan keelektronegatifan unsur golongan alkali
18. Menjelaskan
kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur golongan alkali
19. Menjelaskan
reaksi unsur golongan alkali
20. Menjelaskan
warna nyala unsur alkali
21. Mengamati
tabel sifat-sifat unsur golongan Alkali tanah
22. Menjelaskan
kecenderungan jari-jari atom unsur golongan alkali tanah
23. Menjelaskan
kecenderungan energi ionisasi unsur golongan alkali tanah
24. Menjelaskan
kecenderungan keelektronegatifan unsur golongan alkali tanah
25. Menjelaskan
kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur golongan alkali tanah
26. Menjelaskan
reaksi unsur golongan alkali tanah
27. Membandingkan
kereaktifan antara unsur golongan alkali dengan unsur golongan alkali tanah
28. Menjelaskan
kecenderungan jari-jari atom unsur golongan gas mulia
29. Menjelaskan
kecenderungan energi ionisasi unsur golongan gas mulia
30. Mendeskripsikan
kecenderungan afinitas elektron unsur golongan gas mulia
31. Menjelaskan
kecenderungan keelektronegatifan unsur golongan gas mulia
32. Menjelaskan
kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur golongan gas mulia
33. Mengamati
tabel sifat-sifat unsur periode 3
34. Menjelaskan
sifat-sifat logam dan non logam unsur periode 3
35. Menjelaskan
sifat asam dan basa unsur periode 3
36. Menjelaskan
sifat reduktor dan oksidator unsur periode 3
37. Menjelaskan
kecenderungan jari-jari atom unsur periode 3
38. Menjelaskan
kecenderungan energi ionisasi unsur periode 3
39. Mendeskripsikan
kecenderungan afinitas elektron unsur periode 3
40. Menjelaskan
kecenderungan keelektronegatifan unsur periode 3
41. Menjelaskan
kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur periode 3
42. Mengamati
tabel sifat-sifat unsur golongan unsure transisi
43. Menjelaskan
kecenderungan jari-jari atom unsure transisi
44. Menjelaskan
kecenderungan energi ionisasi unsure transisi
45. Mendeskripsikan
kecenderungan afinitas elektron unsure transisi
46. Menjelaskan
kecenderungan keelektronegatifan unsure transisi
47. Menjelaskan
sifat-sifat khas pada unsure transisi
48. Menjelaskan
ion kompleks
49. Menjelaskan
pengertian ligan dan menyebutkan contoh ligan
50. Memberi
nama senyawa kompleks
Proses :
1. Menampilkan sistem periodik unsur
2. Mengamati
tabel sifat-sifat fisik unsur golongan Halogen
3. Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur
golongan Halogen
4. Mengamati
tabel sifat-sifat fisik unsur golongan Gas
mulia
5. Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur
golongan Gas mulia
6. Mengamati
tabel sifat-sifat unsur golongan Alkali
7. Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur
golongan Alkali
8. Mengamati
tabel sifat-sifat unsur golongan Alkali tanah
9. Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur
golongan Alkali tanah
10. Mendiskusikan perbandingkan
kereaktifan antara unsur golongan alkali dengan unsur golongan alkali tanah
11. Mengamati
tabel sifat-sifat unsur periode 3
12. Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsurperiode
3
13. Mengamati
tabel sifat-sifat unsur golongan unsure transisi
14. Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur golongan
transisi
15. Menjelaskan
ion kompleks
16. Menjelaskan
pengertian ligan dan menyebutkan contoh ligan
17. Memberi
nama senyawa kompleks
Pertemuan I
Deskripsi Pembelajaran
I.
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru
Mengucap salam
2. Guru
menyuruh ketua kelas memimpin doa.
3. Guru
mengecek kehadiran siswa
4. Guru
member motivasi-motivasi
II.
Kegiatan
Apersepsi
Guru : “Baiklah anak-anak, coba perhatikan
tabel periodic unsur berikut:
Guru :
“ Masih ingat kan dalam periodic unsur, maka ada dua golongan yaitu golongan utama
dan golongan transisi bukan?”
Siswa : “iya Bu..”
Guru :
“Nah sekarang kita akan membahas bagaimana sifat-sifat dari kedua golongan
tersebut, coba tolong sebutkan apa saja yang termasuk atom golongan utama?”
Siswa :
(Secara bersama-sama) “ I A, II A, III A, IV A, V A, VI A, VII A, dan VIII A
Bu..”
Guru : “Kalau golongan transisi?”
Siswa : “Yang golongan B Bu..”
Guru :
“Ya benar, nah sekarang kita akan membahas tentang sifat fisika dari unsur
alkali terlebih dahulu, sebelumnya apakah ada yang ingin ditanyakan sebelum
kita melanjuti ke materi selanjutnya?”
Siswa :
“Tidak Bu..”
III.
Kegiatan
Inti
Guru :
“Anak-anak, sekarang kita akan mempelajari sifat fisika golongan gas mulia.
Coba kalian lihat dalam SPU, gas mulia berada pada golongan VIII A. Coba kalian
sebutkan unsur-unsur golongan gas mulia tersebut.”
Siswa : “ada
unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), Xenon (Xe), dan radon
(Rn) Bu..”
Guru :” Iya benar. Nah anak-anak, coba sekarang kalian amati tabel
sifat-sifat unsur gas mulia yang ibu berikan ini.”
(Guru memberikan tabel sifat-sifat unsur golongan gas
mulia dii papan tulis)
unsur
|
Lambang
|
Nomor
atom
|
Titik leleh (K)
|
Titik lebur(K)
|
Di udara
(%)
|
Helium
|
He
|
2
|
1
|
4
|
5,2x10-4
|
Neon
|
Ne
|
8
|
25
|
27
|
1,8x10-3
|
Argon
|
Ar
|
18
|
84
|
87
|
0,93
|
Kripton
|
Kr
|
36
|
116
|
121
|
1,1x10-4
|
Xenon
|
Xe
|
54
|
161
|
166
|
8,7x10-6
|
Radon
|
Rn
|
86
|
202
|
211
|
Sedikit
|
Guru : “Nah
sekarang perhatikan titik didih dan titik leleh nya.”
Siswa : “titik
didh dan titik lelehnya dalam stu golongan dari atas kebaah semakin besar bu.”
Guru : “ada
yang sudah bisa menjelaskan mengapa bisa demikian?”
Siswa : “ Kan
dalam satu golongan dari atas kebawah jari-jari atom semakin beasar Bu. molekul gas mulia semakin mudah membentuk dipol
sesaat dan berakibat pula terhadap semakin kuatya gaya van der waals. Nah semakin kuatnya gaya van der Waals
dari He ke Rn menyebabkan titik didh dan
titik leleh gas mulia dari atas kebawah dalam satu golongan semakin tinggi Bu.”
Guru : “iya
pintar. .. nah sekarang ibu akan
memperlihatkan warna dari unsur-unsur gas mulia.”
(Guru
memperlihatkan gambar tabung berisi gas mulia yang berpendar didepan kelas )
(Gb.Tabung
berisi gas mulia yang berpendar. Dari kiri ke kanan: He, Ne, Ar, Kr, Xe)
Siswa : “Bu,
jadi unsur-unsur gas mulia itu mempunyai
warna yang begitu terang ya Bu?”
Guru : “iya
anak-anak, maka dari itu unsur gas mulia
digunakan sebagai pengisi bola lampu. Argon
digunakan sebagai
pengisi bola lampu
pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas. Neon digunakan untuk pengisi bola lampu
neon.
Siswa : “Oo.. jadi lampu neon itu diisi dengan
gas neon ya Bu?”
Guru : “iya anak-anak. Bagaimana, apakah ada yang kurang jelas
sampai di sini?”
Siswa :
“Tidak Bu..”
Guru : “Baiklah anak-anak, sekarang coba kalian
perhatikan table berikut.“
Sifat-sifat unsure
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb
|
Cs
|
Nomor
atom
|
3
|
11
|
19
|
37
|
55
|
Nomor
massa
|
6,9
|
23,0
|
39,1
|
85,5
|
132,9
|
Konfigurasi
electron
|
1s2
2s1
|
[Ne]
3s1
|
[Ar]
4s1
|
[Kr]
5s1
|
[Xe]
6s1
|
Massa
jenis (g/cm3)
|
0,53
|
0,97
|
0,86
|
1,53
|
1,87
|
Titik
leleh (oC)
|
180,5
|
97,8
|
63,7
|
38,9
|
28,4
|
Titik
didih (oC)
|
1347
|
903,8
|
774
|
688
|
678,4
|
Jari-jari
atom
|
1,03
|
1,12
|
1,39
|
1,49
|
1,67
|
Nomor atom
|
4
|
12
|
20
|
38
|
56
|
Konfigurasi
electron
|
[He]
2s2
|
[Ne]
3s2
|
[Ar]
4s2
|
[Kr]
5s2
|
[Xe]
6s2
|
Jari-jari
atom
|
1,11
|
1,60
|
1,97
|
2,15
|
2,17
|
Titik
Leleh, ( 0C)
|
1278
|
649
|
839
|
769
|
725
|
Titik
Didih ( 0C)
|
2970
|
1090
|
1484
|
1384
|
1640
|
10
menit kemudian
Guru :”Baiklah
anak-anak sekarang kita bahas hasil diskusi kalian. Sekarang kita mulai dengan
membahas tentang jari-jari atom pada
alkali tanah, bagaimanakah kecenderunganya dalam segolongan?”
Siswa :”Dalam
satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin bertambah bu.”
Guru : “Iya, benar bahwa dalam satu golongan dari Be
sampai Ba jari-jari atomya semakin panjang. Kemudian adakah hubungan antara
nomor atom dengan jari-jari pada alkali
tanah?”
Siswa : “Ada bu, yaitu semakin besar nomor atom maka
semakin panjang jari-jari atomya.”
Guru : “Bagus,
jawaban yang benar. lalu bagaimanakah kecenderungan elektron valensinya?”
Siswa : “Konfigurasi
elektron pada alkali tanah, dari Be sampai Ba mempunyai elektron valensi 2s2,
3s2, 4s2, 5s2 dan 6s2 bu.”
Guru : “Iya
benar sekali, jadi secara umum konfigurasi elektronnya menunjukkan bahwa logam
alkali tanah mempunyai elektron valensi ns2. Lalu adakah perbedaan elektron
valensi antara logam alkali dengan logam alkali tanah?”
Siswa : “Ada
bu, kalau pada logam alkali itu elektron valensinya secara umum n s1.
Guru : “Iya
benar sekali.selanjutnya bagaimanakah kecenderungan energi ionisasnya?”
Siswa : “Dari
atas ke bawah dalam satu golongan energi ionisasinya semakin kecil bu.”
Guru : “Tahukan kalian mengapa dari atas ke bawah
dalam satu golongan energi ionisasinya semakin kecil?”
Siswa : “Karena jari-jari atom dari atas ke bawah
makin besar, jarak inti terhadap elektron valensi semakin jauh,sehingga elektron terikat lemah
akibatnya elekton semakin mudah lepas. Oleh karena itu energi ionisasi dari Be
sampai Ba semakin kecil.”
Guru : “Benar sekali, lalu bagaimana dengan
keelektronegatifan logam alkali tanah?”
Siswa : “Dari atas ke bawah dalam satu golongan
alkali tanah keelektronegatifannya
semakin kecil bu.”
Guru : “Lalu apa akibatnya jika
keelektronegatifan golongan alkali tanah dari atas ke bawah semaki kecil?”
Siswa : (kemungkinan diam)
Guru : “Anak-anak
kita sudah mengetahui bahwa halogen mempunyai keelektronegatifan yang
besar, tahukan kalian bagaimana kecenderungan unsur halogen?”
Siswa : “Unsur halogen cenderung menarik elektron
kearah dirinya bu.”
Guru : “Benar, lalu jika keelektronegatifan
golongan alkali tanah dari atas ke bawah semakin kecil, bagaimanakah
kecenderungannya?”
Siswa : “Berarti unsur alkali tanah dari atas ke
bawah cenderung semakin mudah melepaskan elektron bu.”
Guru : “Iya ,jadi dengan harga keelektronegatifan
yang kecil, maka alkali tanah cenderung melepaskan elektron dan membentuk
bilangan oksidasi positif dengan atom nonlogam. Selanjutnya bagaimana dengan
kecenderungan titik leleh pada logam alkali tanah?”
Siswa : “Dari atas ke bawah dalam satu golongan
cenderung memiliki titik leleh yang semakin kecil, tatapi Ca mempunyai titik
leleh yang lebih besar dibanding Mg bu.”
Guru : “Iya memang benar, terjadi penyimpangan
pada Mg Dan Ca. Tahukah kalian mengapa Ca mempunyai titik leleh yang lebih
besar dibanding Mg?”
Siswa : (Kemungkinan siswa diam)
Guru : “Nah
anak-anak perlu kita ketahui bahwa titik leleh unsur golongan ini berubah
secara tidak teratur, karena mempunyai struktur Kristal yang berbeda. Be dan Mg
berupa heksagonal terjejal, Ca berupa heksagonal terjejal dan kubus berpusat
muka, Sr sebagai kubus berpusat muka, dan Ba sebagai kubus berpusat badan.
Sampai disini ada yang ingin ditanyakan ?”(gambar)
siswa : “Tidak
bu.”
Guru : “Baiklah, anak-anak bagaimanakah kecenderungan titik didih pada
logam alkali tanah?”
Siswa : “Dari atas ke bawah dalam satu golongan
semakin besar bu titik didihnya.”
Guru : “Iya benar sekali. Telah kita ketahui
bahwa Jika energi ionisasi dari atas ke bawah dalam golongan alkali tanah semakin kecil, bagaimanakah dengan
kereaktifannya dalam segolongan alakali tanah?”
Siswa : “Energi
ionisasi dalam segolongan alkali tanah yang semakin kecil,maka dari atas ke
bawah dalam satu golongan kereaktifannya akan bertambah besar.”
Guru : “Benar sekali, tahukah kalian mengapa
demikian?”
Siswa : “Karena dari Be sampai Ba cenderung semakin
mudah untuk melepaskan elektron terluar, jadi semakin mudah untuk bereaksi atau
semakin reaktif bu.”
Guru : “Iya, jadi karena energi ionisasi dari
atas ke bawah semakin kecil, maka semakin mudah unruk melepaskan elektron,sehingga
semakin mudah untuk bereaksi.oleh karena itu kereaktifannya dari atas ke bawah
semakin besar.selanjutnya coba kalian bandingkan kereaktifan logam alkali
dengan logam alkali tanah?”
Siswa : (Kemungkinan siswa diam)
Guru : “Nah anak-anak coba kalian hubungkan
dengan konfigurasi elekron valensi pada alkali dan alkali tanah,
Siswa : “Logam alkali konfigurasi elektronnya
menunjukkan elektron valensi ns1 sedangkan pada alakali tanah ns2
bu.
Guru : “Lalu bagaimana hubungannya dengan
kereaktifan logam alkali dan alkali tanah?”
Siswa : “Pada alkali yang memiliki elektron valensi
1 cenderung lebih reaktif dibanding alkali tanah yang memiliki elektron valensi
2 bu.
Guru : “Iya, tapi mengapa demikian?”
Siswa : “Karena untuk melepaskan elektron pada
alkali yang elektron valensinya 1 cenderung lebih mudah dibandingkan dengan
melepaskan elektron pada alkali tanah yang elektron valensinya 2 bu.”
Guru : “Iya benar, jadi dari pernyataanmu tadi
dapat disimpulkan bahwa pada logam alkali energi ionisasinya lebih kecil
daripada alkali tanah, bukankah semakin kecil energi ionisasi maka
kereakstifannya semakin besar, sehingga logam alkali lebih reaktif bukan
dibandingkan logam alkali tanah?”
Siswa : “Iya Bu..”
Guru : “Bagaimana anak-anak, apakah ada yang
ingin ditanyakan sampai di sini?”
Siswa : “Tidak Bu..”
Guru :”Anak-anak
pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari materi baru tentang unsur
periode 3. Pernahkah kalian melihat Aluminium ?”
Siswa :”Pernah Pak?”
Guru :”Dimanakah kalian melihatnya atau
mungkin menggunakannya?”
Siswa :”Di dapur rumah,Pak. Tepatnya panci.”
Guru :”
Ya benar, panci ada yang terbuat dari aluminium. Selain itu tentunya kalian
juga pernah mencicipi garam dapur bukan?”
Siswa : “Iya, Pak”
Guru :
“Baiklah, kalian tentunya sudah mengenal kedua contoh yang bapak berikan tadi
dalam kehidupan sehari-hari. Kedua contoh yang bapak berikan tersebut
mengandung unsur yang berada pada periode 3. Aluminium digunakan untuk membuat
panci dan peralatan rumah tanggta lainnya dikarenakan Aluminium itu ringan.
Mengapa ringan anak-anak?”
Siswa : “?????”
Guru : “Ada yang tahu tidak?”
Siswa : “Tidak,Pak”
Guru :
“Baiklah jika kalian belum mengetahuinya, kita akan mempelajari secara
bersama-sama”
I.
Kegiatan
Inti
Guru :
“ Pada pertemuan yang lalu kalian telah mempelajari tentang jari-jari atom dan
sifat-sifat dari unsur lainnya bukan?”
Siswa : “Iya, Pak.”
Guru :
“Tentunya kalian masih ingat tentang pengertia-pengertian dari sifat-sifat ter
sebut bukan? Bapak ingin tahu seberapa ingatkah kalian ingat. Coba siapa yang
tahu dengan yang dimaksud dengan jari-jari atom?”
Siswa :
“Saya, Pak. Jari-jari atom adalah jarak
dari inti atom sampai kulit terluar. Bagi unsur-unsur yang segolongan,
jari-jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom
makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.”
Guru :
“Bagus sekali. Dan bagaimana kecenderungan jari-jari atom dari unsur dalam 1
periode ?”
Siswa : “Semakin besar, Pak.”
Guru :
“Ingatlah anak-anak, Unsur-unsur yang seperiode memiliki jumlah kulit yang
sama. Akan tetapi, tidaklah berarti mereka memiliki jari-jari atom yang sama
pula. Semakin ke kanan letak unsur, proton dan elektron yang dimiliki makin
banyak, sehingga tarik menarik inti dengan elektron makin kuat. Akibatnya,
elektron-elektron terluar tertarik lebih dekat ke arah inti. Jadi, bagi
unsur-unsur yang seperiode, jari-jari atom makin ke kanan makin kecil.”
Siswa : “Oh, begitu ya Pak”
Guru : “Iya, begitu.”
Guru :
“Selain jari-jari atom ada yang dinamakan energi ionisasi, apa yang dimaksud
dengan energi ionisasi anak-anak?”
Siswa :
“Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
terluar suatu atom. Energi ionisasi ini dinyatakan dalam satuan kJ/mol,Pak.”
Guru :
“Benar sekali, kalian sudah mengerti tentang sifat-sifat tersebut. Sekarang
kita akan belajar bersama tentang unsur pada periode 3.”
Siswa :
“…..”
(Guru memperlihatkan
table sifat unsur periode 3)
.Guru :
“Coba anak-anak perhatikan table ini. Yang pertama ada unsur apa saja anak-anak
dalam periode 3 tersebut?”
Siswa :
“Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga berturut-turut adalah natrium
(Na),magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), belerang (S),
klor (Cl) dan argon (Ar).”
Guru :
“Benar, beberapa diantaranya kalian mengenal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
kehidupan sehari-hari Aluminium yang merupakan unsur logam dapat kita temukan
pada panci dan perkakas rumah tangga lainnya. Sekarang kita lihat dulu titik
didih dan titik leleh, apa yang dapat kalian amati anak-anak?”
Siswa : “ Titik leleh dan titik didih unsur periode ketiga dari
natrium ke kanan meningkat dan mencapai puncaknya pada silikon, kemudian
turun.”
Guru : “Benar, Dari natrium hingga aluminium titik leleh dan
titik didih meningkat seiring bertambah kuatnya ikatan logam karena
bertambahnya jumlah elektron valensi. Silikon memiliki titik leleh dan titik
didih tertinggi karena silicon memiliki struktur kovalen raksasa dimana setiap
atom silikon terikat secara kovalen pada empat atom silikon lainnya. Unsur
dengan struktur seperti ini memiliki titik
leleh dan titik didih yang sangat tinggi. Fosfor, belerang, klor, dan
argon memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah karena merupakan
molekul-molekul nonpolar yang terikat dengan gaya Van der Waals yang relatif
lemah. Gaya Van der Waals bergantung pada massa molekul relatifnya. Semakin
besar massa molekul relatif semakin kuat gaya Van der Waals, akibatnya titik
leleh dan titik didih makin tinggi. Massa molekul relatif S8 > P4 > Cl2
> Ar, sehingga belerang memiliki titik leleh dan titik didih lebih tinggi
dari P4, Cl2, dan Ar. Berdasarkan titik didih dan titik leleh terserbut kita
dapat Meramalkan wujud unsur tersebut dalam suhu kamar. Coba kalian sebutkan
wujud-wujud masing-masing unsur tersebut.”
Siswa 1 : “Dari titik leleh dan titik didih kita dapat menyimpulkan
bahwa unsur natrium berwujud padat,
Pak.”
Siswa 2 : “Magnesium berbentuk padatan, Pak”
Siswa 3 : “Aluminium berbentuk padat, Pak.”
Siswa 4 : “Silikon berbentuk padat, Pak.”
Siswa 5 : “Fosfor berbentuk padat, Pak.”
Siswa 6 : “Belerang berwujud padat, Pak”
Siswa 7 : “Klor berwujud gas,Pak.”
Siswa 8 : “Argon berbentuk gas Pak pada suhu kamar.”
Guru : “Benar sekali, pada kenyataannya unsur Na, Mg, dan Al
merupakan unsur logam, Si semilogam, P, S dan Cl nonlogam, dan Ar adalah gas
mulia. Nah, coba ulangi apa yang telah kita pelajari tentang titik didih dan
titik leleh!”
Siswa 1 :
“Saya, Pak. Dari natrium hingga aluminium titik leleh dan titik didih meningkat
seiring bertambah kuatnya ikatan logam karena bertambahnya jumlah elektron
valensi. Silikon memiliki titik leleh dan titik didih tertinggi karena silicon
memiliki struktur kovalen raksasa dimana setiap atom silikon terikat secara
kovalen pada empat atom silikon lainnya. Unsur dengan struktur seperti ini
memiliki titik leleh dan titik didih
yang sangat tinggi. Fosfor, belerang, klor, dan argon memiliki titik leleh dan
titik didih yang relatif rendah karena merupakan molekul-molekul nonpolar yang
terikat dengan gaya Van der Waals yang relatif lemah. Gaya Van der Waals
bergantung pada massa molekul relatifnya. Semakin besar massa molekul relatif
semakin kuat gaya Van der Waals, akibatnya titik leleh dan titik didih makin
tinggi. Massa molekul relatif S8 > P4 > Cl2 > Ar, sehingga belerang
memiliki titik leleh dan titik didih lebih tinggi dari P4, Cl2, dan Ar. :”
Siswa 2 : “Berdasarkan titik didih dan titik leleh
terserbut kita dapat Meramalkan wujud unsur tersebut dalam suhu kamar. Dari
titik leleh dan titik didih kita dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur dari
natrium sampai belerang berwujud padat, sedangkan klor dan argon berwujud gas
pada suhu bisaa.”
Siswa 3 : “Unsur Na, Mg, dan Al merupakan unsur
logam, Si semilogam, P, S dan Cl nonlogam, dan Ar adalah gas mulia”
Guru : “Benar sekali. Nah, kalian sudah
paham tentang titik didih dan titik leleh.
Guru : “Sekarang kita akan lanjutkan ke materi
selanjutnya, coba perhatikan tabel dari sifat-sifat fisika dari unsur transisi
berikut.
Guru :
“Baiklah anak-anak, siapa yang hafal unsur-unsur golongan transisi periode
keempat?”
Siswa : “Saya Bu..”
Guru :
“Ya, coba kamu sebutkan nama unsur-unsur dari golongan transisi pada periode
keempat!”
Siswa : “unsur-unsur dari golongan transisi
pada periode terdiri dari skandium (Sc), titanium
(Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni),
tembaga (Cu), dan seng (Zn) Bu..”
Guru : “Bagus…
tahukah kalian apa yang dimaksud unsur-unsur
golongan transisi?”
Siswa : “ Unsur
transisi adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan IB sampai VIII B Bu..”
Guru : “Apakah ada
yang ingin menambahkan?”
Siswa : “Saya Bu, unsur
transisi itu unsur-unsur di mana elektron terakhir berada pada orbital d Bu..”
Guru : “Ya, apakah
ada yang ingin menambahkan lagi?”
Siswa : “Tidak
Bu..”
Guru : “Baiklah,
apa yang sudah dikatakan oleh teman kalian tadi benar, unsur transisi merupakan
unsur-unsur yang terletak di golongan IB sampai VIIIB dan elektron terakhirnya
berada pada orbital d, namun tidak hanya elektron yang berakhir di orbital d
yang merupakan unsur transisi, melainkan elektron yang berakhir di orbital f
juga merupakan unsur transisi, namun yang akan kita bahas pada materi ini
adalah unsur transisi yang elektron terakhirnya berada pada orbita d.”
Siswa : “Oooo…”
Guru : “Anak-anak,
apakah kalian tahu ciri khas atau sifat khas dari unsur transisi?”
Siswa : (Terdiam)
Guru : “Coba buka
buku kalian pada halaman 139 coba kalian baca bagian sifat-sifat umum.”
Siswa : “ooo iya Bu
saya sudah ketemu..”
Guru : “Coba
sebutkan apa saja siffat khas dari unsur transisi.”
Siswa : “Semua
unsur transisi tergolong logam dengan titik leleh dan titik didih yang relative
tinggi.”
Guru : “Ya benar,
yang lainnya..”
Siswa : “Bersifat
paramagnetik dan dapat membentuk senyawa yang bewarna.”
Guru : “Ya, lalu
apa lagi anak-anak?”
Siswa : “Mempunyai
beberapa bilangan oksidasi, dan dapat membentuk ion kompleks Bu..”
Guru : “Ya benar
sekali apa yang sudah kalian sebutkan tadi nanti akan kita diskusikan bersama
terkait sifat-sifat ini..”
Siswa : “Baik Bu…”
Guru : “ Baiklah anak-anak, coba sekarang
kalian perhatikan tabel berikut, apa yang dapat kalian amati dari tabel
tersebut?”
Sifat
|
Sc
|
Ti
|
V
|
Cr
|
Jari-jari
atom
|
1,44
|
1,32
|
1,22
|
1,18
|
Jari-jari
ion M2+
|
-
|
1,00
|
0,93
|
0,87
|
Titik
leleh (oC)
|
1541
|
1660
|
1890
|
1857
|
Titik
didih (oC)
|
2831
|
3287
|
3380
|
2672
|
Rapatan
(g/cm3)
|
3,0
|
4,5
|
6,0
|
7,2
|
Kekerasan
(skala mohs)
|
-
|
-
|
-
|
9,0
|
Konfigurasi
electron
|
3d1 4s2
|
3d2 4s2
|
3d3 4s2
|
3d5 4s1
|
Mn
|
Fe
|
Co
|
Ni
|
Cu
|
Zn
|
1,17
|
1,17
|
1,16
|
1,15
|
1,17
|
1,25
|
0,81
|
0,75
|
0,79
|
0,83
|
0,87
|
0,88
|
1244
|
1535
|
1495
|
1453
|
1083
|
420
|
1962
|
2750
|
2870
|
2732
|
2567
|
907
|
7,2
|
7,9
|
8,9
|
8,9
|
8,9
|
7,1
|
5,0
|
4,5
|
-
|
-
|
3,0
|
2,5
|
3d5 4s2
|
3d6 4s2
|
3d7 4s2
|
3d8 4s2
|
3d10 4s1
|
3d10 4s2
|
Siswa : (Diam)
Guru :
“Coba kalian jelaskan bagaimana kecenderungan jari-jari atom dalam satu periode
dari kiri ke kanan?”
Siswa :
“Karena dalam satu periode tidak ada penambahan kulit, dan jumlah elektron
terus bertambah, maka kecenderungan jari-jari atom akan semakin kecil Bu..”
Guru : “Ya benar sekali, lalu bagaimana
dengan unsur transisi?”
Siswa :
“Dari tabel tersebut kecenderungannya naik turun Bu jari-jari atomnya..”
Guru :
“Ya benar, lalu bagimana dengan unsur-unsur transisi yang linnya?”
Siswa : “Semuanya kecenderungannya naik turun
Bu..”
Guru : “Ada yang tahu mengapa hal itu bisa
terjadi?”
Siswa : “Tidak Bu..”
Guru :
“Coba kalian lihat konfigurasi elektron unsur-unsur transisi, bukankah pada
orbital d elektron-elektronnya tidak terisi penuh?”
Siswa : “Iya Bu…”
Guru :
“Nah itulah salah satu penyebabnya, karena logam transisi memiliki orbital d
yang tidak terisi penuh. Namun pada Zink sering sekali memperlihatkan sifat
yang berbeda dari unsur transisi pada umumnya.”
Siswa :
“Oooo…gitu ya Bu..kenapa ya Bu kok bisa beda?”
Guru :
“Ayo ada pertanyaan dari teman kalian apakah ada yang bisa menjawab?”
Siswa :
“Saya coba menjawab ya Bu, mungkin hal tersebut dikarenakan konfigurasi elektron
pada orbital d sudah penuh Bu..”
Guru :
“Ya benar sekali apa yang disampaikan oleh teman kalian tadi, baiklah
anak-anak, apakah ada yang ingin ditanyakan sampai di sini?”
Siswa :
“Saya Bu, jadi gini Bu tadi kan pada zink penyimpangan yang terjadi karena
orbital pada orbital d sudah penuh, lalu bagaimana dengan tembaga Bu? Bukankah
pada tembaga orbital d nya sudah terisi penuh juga ya Bu?”
Guru :
“Pertanyaan yang sangat baik, ada yang dapat menjelaskan pertanyaan teman
kalian ini?”
Siswa :
(Terdiam)
Guru :
“Baiklah anak-anak, coba kalian tuliskan konfigurasi elektron dari Zink dan
tembaga pada biloks 0 dan 2 +..”
Siswa :
“Baik Bu..”
Guru :
“Apakah ada yang sudah mendapatkan?”
Siswa :
“Saya Bu..”
Guru :
“Coba kamu maju ke depan dan tuliskan di papan tulis..”
Siswa :
“Baik Bu.”
(Siswa menuliskan konfigurasi elektron dari Zink dan
tembaga pada biloks 0 dan
2 +)
30Zn
= [Ar] 3d10 4s2
30Zn2+
= [Ar] 3d10
29Cu =
[Ar] 3d10 4s1
29Cu2+ = [Ar] 3d9
Guru :
“Baik terimakasih, coba anak-anak perhatikan konfigurasi elektron tersebut, apa
ada yang bisa menjawab pertanyaan teman kalian tadi?”
Siswa :
“Saya ya Bu..Menurut saya, kenapa zink yang mengalami penyimpangan dan tembaga
tidak, hal ini bisa dilihat pada konfigurasi elektronnya pada saat bilangan
oksidasi 0 Zink dan tembaga mempunyai orbital d yang terisi penuh sedangkan
pada bilangan oksidasi 2+ zink tetap mempunyai orbital d yang terisi penuh dan
tembaga tidak, nah itulah yang membuat zink memiliki sifat yang berbeda
daripada unsur transisi yang lain.”
Guru :
“Ya tapat sekali apa yang sudah disampaikan oleh teman kalian, apakah kalian
sudah mengerti?”
Siswa :
“Sudah Bu..”(Secara serentak siswa menjawab)
Guru :
“Bagus, apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?”
Siswa :
“Tidak Bu..”(Secara serentak siswa menjawab)
Guru :
“baiklah sekarang coba kerjakan soal-soal berikut!” (Tugas III)
II.
Kegiatan
Penutup
1.
Guru mengucapkan salam.
2.
Guru meninggalkan
kelas.
L A
M P I
R A N
Tugas I
1. Bagaimanakah
sifat-sifat fisis gas mulia pada suhu kamar?
2. Bagaimanakah
hubungan nomor atom, jari-jari atom, afinitas elektron, dan kereaktifan
unsur-unsur halogen?
3. Mengapa
halogen lebih mudah larut dalam CCl4 dari pada dalam air?
4. Tuliskan
persamaan reaksi yang terjadi!
a. Al
+ Cl2 à
b. Si
+ Br2 à
c. Cl2
+ H2O à
d. Cl2
+ F2 à
5. Urutkan
unsur-unsur halogen berdasar:
a. daya
oksidasi,
b. titik
didih, dan
c. kereaktifan
Tugas
II
1. Mengapa
logam-logam alkali disimpan dalam minyak tanah?
2. Bagaimanakah
sifat fisis logam alkali yang berbeda dengan logam pada umumnya.
Tugas III
1. Susunlah
unsur-unsur periode ketiga berdasarkan:
a. energi
ionisasi yang semakin meningkat berdasarkan titik leleh;
b. titik
leleh yang semakin meningkat!
2. Mengapa
silikon memiliki titik leleh dan titik didih tertinggi di antara unsur periode
ketiga yang lain?
3. Bagaimanakah
sifat logam unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan? Jelaskan!
4. Apakah
yang dimaksud unsur transisi?
5. Mengapa
titik leleh dan titik didih logam-logam transisi lebih tinggi daripada titik
leleh dan titik didih logam alkali dan alkali tanah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar