Selasa, 07 Januari 2014

Skenario unsur golongan utama

DESKRIPSI PEMBELAJARAN
(Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 2)


Disusun Oleh :
Desia Abrisa                0743023011
Diantini                       1113023012
Fitry Trysya                 1113023024
Sabila Izzati                1113023058


 








PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011


SEKENARIO PEMBELAJARAN

Satuan Pembelajaran               :  SMA
Mata Pelajaran                        :  Kimia
Kelas/Semester                        :  XII/I
Materi Pokok                          : Kelimpahan dan Sifat-Sifat Unsur
Alokasi Waktu                        :  2 x 45 menit (3 X Pertemuan)


Standar Kompetensi : 3. Memahami karakteristik unsur-unsur prnting, kegunaan dan bahayanyaserta terdapatnya di alam.
Kompetensi Dasar     : 3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna , kelarutan, kereaktifan dan sifat khusus  lainnya).

Produk Pengetahuan
1.      Sifat-sifat fisik unsur golongan Halogen
2.      Jari-jari atom unsur golongan Halogen
3.      Energi ionisasi unsur golongan Halogen
4.      Afinitas elektron unsur golongan Halogen
5.      Keelektronegatifan unsur golongan Halogen
6.      Titik leleh dan titik didih unsur golongan Halogen
7.      sifat-sifat unsur golongan Gas mulia
8.      sifat-sifat unsur golongan Alkali
9.      Jari-jari atom unsur golongan alkali
10.  energi ionisasi unsur golongan alkali
11.  afinitas elektron unsur golongan alkali
12.  keelektronegatifan unsur golongan alkali
13.  titik leleh dan titik didih unsur golongan alkali
14.  reaksi unsur golongan alkali
15.  warna nyala unsur alkali
16.  sifat-sifat unsur golongan Alkali tanah
17.  jari-jari atom unsur golongan alkali tanah
18.  energi ionisasi unsur golongan alkali tanah
19.  keelektronegatifan unsur golongan alkali tanah
20.  titik leleh dan titik didih unsur golongan alkali tanah
21.  titik leleh dan titik didih unsur golongan gas mulia
22.  sifat-sifat logam dan non logam unsur periode 3
23.  sifat asam dan basa unsur periode 3
24.  sifat reduktor dan oksidator unsur periode 3
25.  jari-jari atom unsur periode 3
26.  energi ionisasi unsur periode 3
27.  afinitas elektron unsur periode 3
28.  keelektronegatifan unsur periode 3
29.  titik leleh dan titik didih unsur periode 3
30.  sifat-sifat unsur golongan unsure transisi
31.  jari-jari atom unsure transisi
32.  energi ionisasi unsure transisi
33.  afinitas elektron unsure transisi
34.  keelektronegatifan unsure transisi
35.  sifat-sifat khas pada unsure transisi
36.  ion kompleks
37.  senyawa kompleks
38.  ligan dan contoh ligan

Indikator Produk :
1.      Mengamati tabel sifat-sifat fisik unsur golongan Halogen
2.      Menjelaskan kecenderungan jari-jari atom unsur golongan Halogen
3.      Menjelaskan kecenderungan energi ionisasi unsur golongan Halogen
4.      Mendeskripsikan kecenderungan afinitas elektron unsur golongan Halogen
5.      Menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan unsur golongan Halogen
6.      Menjelaskan kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur golongan Halogen
7.      Menjelaskan warna unsur halogen
8.      Menjelaskan kereaktifan unsur halogen
9.      Menjelaskan kelarutan unsure halogen
10.  Menjelaskan keasaman senyawa  Halogen
11.  Menjelaskan reaksi unsur golongan Halogen
12.  Mengamati tabel sifat-sifat unsur golongan Gas mulia
13.  Mengamati tabel sifat-sifat unsur golongan Alkali
14.  Menjelaskan kecenderungan jari-jari atom unsur golongan alkali
15.  Menjelaskan kecenderungan energi ionisasi unsur golongan alkali
16.  Mendeskripsikan kecenderungan afinitas elektron unsur golongan alkali
17.  Menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan unsur golongan alkali
18.  Menjelaskan kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur golongan alkali
19.  Menjelaskan reaksi unsur golongan alkali
20.  Menjelaskan warna nyala unsur alkali
21.  Mengamati tabel sifat-sifat unsur golongan Alkali tanah
22.  Menjelaskan kecenderungan jari-jari atom unsur golongan alkali tanah
23.  Menjelaskan kecenderungan energi ionisasi unsur golongan alkali tanah
24.  Menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan unsur golongan alkali tanah
25.  Menjelaskan kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur golongan alkali tanah
26.  Menjelaskan reaksi unsur golongan alkali tanah
27.  Membandingkan kereaktifan antara unsur golongan alkali dengan unsur golongan alkali tanah
28.  Menjelaskan kecenderungan jari-jari atom unsur golongan gas mulia
29.  Menjelaskan kecenderungan energi ionisasi unsur golongan gas mulia
30.  Mendeskripsikan kecenderungan afinitas elektron unsur golongan gas mulia
31.  Menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan unsur golongan gas mulia
32.  Menjelaskan kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur golongan gas mulia
33.  Mengamati tabel sifat-sifat unsur periode 3
34.  Menjelaskan sifat-sifat logam dan non logam unsur periode 3
35.  Menjelaskan sifat asam dan basa unsur periode 3
36.  Menjelaskan sifat reduktor dan oksidator unsur periode 3
37.  Menjelaskan kecenderungan jari-jari atom unsur periode 3
38.  Menjelaskan kecenderungan energi ionisasi unsur periode 3
39.  Mendeskripsikan kecenderungan afinitas elektron unsur periode 3
40.  Menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan unsur periode 3
41.  Menjelaskan kecenderungan titik leleh dan titik didih unsur periode 3
42.  Mengamati tabel sifat-sifat unsur golongan unsure transisi
43.  Menjelaskan kecenderungan jari-jari atom unsure transisi
44.  Menjelaskan kecenderungan energi ionisasi unsure transisi
45.  Mendeskripsikan kecenderungan afinitas elektron unsure transisi
46.  Menjelaskan kecenderungan keelektronegatifan unsure transisi
47.  Menjelaskan sifat-sifat khas pada unsure transisi
48.  Menjelaskan ion kompleks
49.  Menjelaskan pengertian ligan dan menyebutkan contoh ligan
50.  Memberi nama senyawa kompleks

Proses :
1.      Menampilkan sistem periodik unsur
2.      Mengamati tabel sifat-sifat fisik unsur golongan Halogen
3.      Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur golongan Halogen
4.      Mengamati tabel sifat-sifat fisik unsur golongan Gas mulia
5.      Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur golongan Gas mulia
6.      Mengamati tabel sifat-sifat unsur golongan Alkali
7.      Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur golongan Alkali
8.      Mengamati tabel sifat-sifat unsur golongan Alkali tanah
9.      Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur golongan Alkali tanah
10.  Mendiskusikan perbandingkan kereaktifan antara unsur golongan alkali dengan unsur golongan alkali tanah
11.  Mengamati tabel sifat-sifat unsur periode 3
12.  Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsurperiode 3
13.  Mengamati tabel sifat-sifat unsur golongan unsure transisi
14.  Mendiskusikan kecendrungan sifat-sifat fisik unsur golongan transisi
15.  Menjelaskan ion kompleks
16.  Menjelaskan pengertian ligan dan menyebutkan contoh ligan
17.  Memberi nama senyawa kompleks





Pertemuan I
Deskripsi Pembelajaran
I.                   Kegiatan Pendahuluan

1.      Guru Mengucap salam
2.      Guru menyuruh ketua kelas memimpin doa.
3.      Guru mengecek kehadiran siswa
4.      Guru member motivasi-motivasi

II.                Kegiatan Apersepsi

Guru          : “Baiklah anak-anak, coba perhatikan tabel periodic unsur berikut:

Guru          : “ Masih ingat kan dalam periodic unsur, maka ada dua golongan yaitu golongan utama dan golongan transisi bukan?”
Siswa         : “iya Bu..”
Guru          : “Nah sekarang kita akan membahas bagaimana sifat-sifat dari kedua golongan tersebut, coba tolong sebutkan apa saja yang termasuk atom golongan utama?”
Siswa         : (Secara bersama-sama) “ I A, II A, III A, IV A, V A, VI A, VII A, dan VIII A Bu..”
Guru          : “Kalau golongan transisi?”
Siswa         : “Yang golongan B Bu..”
Guru          : “Ya benar, nah sekarang kita akan membahas tentang sifat fisika dari unsur alkali terlebih dahulu, sebelumnya apakah ada yang ingin ditanyakan sebelum kita melanjuti ke materi selanjutnya?”
Siswa         : “Tidak Bu..”

III.             Kegiatan Inti
Guru          : “Anak-anak, sekarang kita akan mempelajari sifat fisika golongan gas mulia. Coba kalian lihat dalam SPU, gas mulia berada pada golongan VIII A. Coba kalian sebutkan unsur-unsur golongan gas mulia tersebut.”
Siswa         : “ada unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), Xenon (Xe), dan radon (Rn) Bu..”
Guru          :” Iya benar. Nah anak-anak, coba sekarang kalian amati tabel sifat-sifat unsur gas mulia yang ibu berikan ini.”

(Guru memberikan tabel sifat-sifat unsur golongan gas mulia dii papan tulis)
unsur
Lambang
Nomor
atom
Titik leleh (K)
Titik lebur(K)
Di udara
(%)
Helium
He
2
1
4
5,2x10-4
Neon
Ne
8
25
27
1,8x10-3
Argon
Ar
18
84
87
0,93
Kripton
Kr
36
116
121
1,1x10-4
Xenon
Xe
54
161
166
8,7x10-6
Radon
Rn
86
202
211
Sedikit

             
Guru      : “Nah sekarang perhatikan titik didih dan titik leleh nya.
Siswa     : “titik didh dan titik lelehnya dalam stu golongan dari atas kebaah semakin besar bu.”
Guru      : “ada yang sudah bisa menjelaskan mengapa bisa demikian?”
Siswa     : “ Kan dalam satu golongan dari atas kebawah jari-jari atom semakin beasar Bu. molekul gas mulia semakin mudah membentuk dipol sesaat dan berakibat pula terhadap semakin kuatya gaya van der  waals. Nah semakin kuatnya gaya van der Waals dari He ke Rn menyebabkan  titik didh dan titik leleh gas mulia dari atas kebawah dalam satu golongan semakin tinggi Bu.”
Guru      : “iya pintar.  .. nah sekarang ibu akan memperlihatkan warna dari unsur-unsur gas mulia.”
              (Guru memperlihatkan gambar tabung berisi gas mulia yang berpendar didepan kelas )
             
              (Gb.Tabung berisi gas mulia yang berpendar. Dari kiri ke kanan: He, Ne, Ar, Kr, Xe)
Siswa     : “Bu, jadi unsur-unsur  gas mulia itu mempunyai warna yang begitu terang ya Bu?”
Guru      : “iya anak-anak,  maka dari itu unsur gas mulia digunakan sebagai pengisi bola lampu. Argon digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.  Neon digunakan untuk pengisi bola lampu neon.
Siswa     : “Oo.. jadi lampu neon itu diisi dengan gas neon ya Bu?”
Guru      : “iya anak-anak. Bagaimana, apakah ada yang kurang jelas sampai di sini?
 Siswa    : “Tidak Bu..”
Guru    : “Baiklah anak-anak, sekarang coba kalian perhatikan table berikut.“
Sifat-sifat unsure
Li
Na
K
Rb
Cs
Nomor atom
3
11
19
37
55
Nomor massa
6,9
23,0
39,1
85,5
132,9
Konfigurasi electron
1s2 2s1
[Ne] 3s1
[Ar] 4s1
[Kr] 5s1
[Xe] 6s1
Massa jenis (g/cm3)
0,53
0,97
0,86
1,53
1,87
Titik leleh (oC)
180,5
97,8
63,7
38,9
28,4
Titik didih (oC)
1347
903,8
774
688
678,4
Jari-jari atom
1,03
1,12
1,39
1,49
1,67


Nomor atom
4
12
20
38
56
Konfigurasi electron
[He] 2s2
[Ne] 3s2
[Ar] 4s2
[Kr] 5s2
[Xe] 6s2
Jari-jari atom
1,11
1,60
1,97
2,15
2,17
Titik Leleh, ( 0C)
1278
649
839
769
725
Titik Didih ( 0C)
2970
1090
1484
1384
1640

10 menit kemudian

Guru    :”Baiklah anak-anak sekarang kita bahas hasil diskusi kalian. Sekarang kita mulai dengan membahas tentang  jari-jari atom pada alkali tanah, bagaimanakah kecenderunganya dalam segolongan?”
Siswa   :”Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin bertambah bu.”
Guru    :  “Iya, benar bahwa dalam satu golongan dari Be sampai Ba jari-jari atomya semakin panjang. Kemudian adakah hubungan antara nomor atom dengan  jari-jari pada alkali tanah?” 
Siswa   :  “Ada bu, yaitu semakin besar nomor atom maka semakin panjang jari-jari atomya.”
Guru    : “Bagus, jawaban yang benar. lalu bagaimanakah kecenderungan elektron valensinya?”
Siswa   : “Konfigurasi elektron pada alkali tanah, dari Be sampai Ba mempunyai elektron valensi 2s2, 3s2, 4s2, 5s2 dan 6s2 bu.”
Guru    : “Iya benar sekali, jadi secara umum konfigurasi elektronnya menunjukkan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron valensi ns2. Lalu adakah perbedaan elektron valensi antara logam alkali dengan logam alkali tanah?”
Siswa   : “Ada bu, kalau pada logam alkali itu elektron valensinya secara umum n s1.
Guru    : “Iya benar sekali.selanjutnya bagaimanakah kecenderungan energi ionisasnya?”
Siswa   : “Dari atas ke bawah dalam satu golongan energi ionisasinya semakin kecil bu.”
Guru    : “Tahukan kalian mengapa dari atas ke bawah dalam satu golongan energi ionisasinya semakin kecil?”
Siswa   : “Karena jari-jari atom dari atas ke bawah makin besar, jarak inti terhadap elektron valensi  semakin jauh,sehingga elektron terikat lemah akibatnya elekton semakin mudah lepas. Oleh karena itu energi ionisasi dari Be sampai Ba semakin kecil.”
Guru    : “Benar sekali, lalu bagaimana dengan keelektronegatifan  logam alkali tanah?”
Siswa   : “Dari atas ke bawah dalam satu golongan alkali tanah keelektronegatifannya  semakin kecil bu.”
Guru    : “Lalu apa akibatnya jika keelektronegatifan golongan alkali tanah dari atas ke bawah semaki kecil?”
Siswa   : (kemungkinan diam)
Guru    : “Anak-anak  kita sudah mengetahui bahwa halogen mempunyai keelektronegatifan yang besar, tahukan kalian bagaimana kecenderungan unsur halogen?”
Siswa   : “Unsur halogen cenderung menarik elektron kearah dirinya bu.”
Guru    : “Benar, lalu jika keelektronegatifan golongan alkali tanah dari atas ke bawah semakin kecil, bagaimanakah kecenderungannya?”
Siswa   : “Berarti unsur alkali tanah dari atas ke bawah cenderung semakin mudah melepaskan elektron bu.”
Guru    : “Iya ,jadi dengan harga keelektronegatifan yang kecil, maka alkali tanah cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif dengan atom nonlogam. Selanjutnya bagaimana dengan kecenderungan titik leleh pada logam alkali tanah?”
Siswa   : “Dari atas ke bawah dalam satu golongan cenderung memiliki titik leleh yang semakin kecil, tatapi Ca mempunyai titik leleh yang lebih besar dibanding Mg bu.”
Guru    : “Iya memang benar, terjadi penyimpangan pada Mg Dan Ca. Tahukah kalian mengapa Ca mempunyai titik leleh yang lebih besar dibanding Mg?”
Siswa   : (Kemungkinan siswa diam)
Guru    :  “Nah anak-anak perlu kita ketahui bahwa titik leleh unsur golongan ini berubah secara tidak teratur, karena mempunyai struktur Kristal yang berbeda. Be dan Mg berupa heksagonal terjejal, Ca berupa heksagonal terjejal dan kubus berpusat muka, Sr sebagai kubus berpusat muka, dan Ba sebagai kubus berpusat badan. Sampai disini ada yang ingin ditanyakan ?”(gambar)
siswa   :  “Tidak bu.”
Guru    : “Baiklah, anak-anak  bagaimanakah kecenderungan titik didih pada logam alkali tanah?”
Siswa   : “Dari atas ke bawah dalam satu golongan semakin besar bu titik didihnya.”
Guru    : “Iya benar sekali. Telah kita ketahui bahwa Jika energi ionisasi dari atas ke bawah dalam golongan alkali tanah  semakin kecil, bagaimanakah dengan kereaktifannya dalam segolongan alakali tanah?”
Siswa   :  “Energi ionisasi dalam segolongan alkali tanah yang semakin kecil,maka dari atas ke bawah dalam satu golongan kereaktifannya akan bertambah besar.”
Guru    : “Benar sekali, tahukah kalian mengapa demikian?”
Siswa   : “Karena dari Be sampai Ba cenderung semakin mudah untuk melepaskan elektron terluar, jadi semakin mudah untuk bereaksi atau semakin reaktif bu.”
Guru    : “Iya, jadi karena energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil, maka semakin mudah unruk melepaskan elektron,sehingga semakin mudah untuk bereaksi.oleh karena itu kereaktifannya dari atas ke bawah semakin besar.selanjutnya coba kalian bandingkan kereaktifan logam alkali dengan logam alkali tanah?”
Siswa   : (Kemungkinan siswa diam)
Guru    : “Nah anak-anak coba kalian hubungkan dengan konfigurasi elekron valensi pada alkali dan alkali tanah,
Siswa   : “Logam alkali konfigurasi elektronnya menunjukkan elektron valensi ns1 sedangkan pada alakali tanah ns2 bu.
Guru    : “Lalu bagaimana hubungannya dengan kereaktifan logam alkali dan alkali tanah?”
Siswa   : “Pada alkali yang memiliki elektron valensi 1 cenderung lebih reaktif dibanding alkali tanah yang memiliki elektron valensi 2 bu.
Guru    : “Iya, tapi mengapa demikian?”
Siswa   : “Karena untuk melepaskan elektron pada alkali yang elektron valensinya 1 cenderung lebih mudah dibandingkan dengan melepaskan elektron pada alkali tanah yang elektron valensinya 2 bu.”
Guru    : “Iya benar, jadi dari pernyataanmu tadi dapat disimpulkan bahwa pada logam alkali energi ionisasinya lebih kecil daripada alkali tanah, bukankah semakin kecil energi ionisasi maka kereakstifannya semakin besar, sehingga logam alkali lebih reaktif bukan dibandingkan logam alkali tanah?”
Siswa   : “Iya Bu..”
Guru    : “Bagaimana anak-anak, apakah ada yang ingin ditanyakan sampai di sini?”
Siswa   : “Tidak Bu..”
Guru          :”Anak-anak pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari materi baru tentang unsur periode 3. Pernahkah kalian melihat Aluminium ?”
Siswa         :”Pernah Pak?”
Guru          :”Dimanakah kalian melihatnya atau mungkin menggunakannya?”
Siswa         :”Di dapur rumah,Pak. Tepatnya panci.”
Guru          :” Ya benar, panci ada yang terbuat dari aluminium. Selain itu tentunya kalian juga pernah mencicipi garam dapur bukan?”
Siswa         : “Iya, Pak”
Guru          : “Baiklah, kalian tentunya sudah mengenal kedua contoh yang bapak berikan tadi dalam kehidupan sehari-hari. Kedua contoh yang bapak berikan tersebut mengandung unsur yang berada pada periode 3. Aluminium digunakan untuk membuat panci dan peralatan rumah tanggta lainnya dikarenakan Aluminium itu ringan. Mengapa ringan anak-anak?”
Siswa         : “?????”
Guru          : “Ada yang tahu tidak?”
Siswa         : “Tidak,Pak”
Guru          : “Baiklah jika kalian belum mengetahuinya, kita akan mempelajari secara bersama-sama”

I.                   Kegiatan Inti

Guru          : “ Pada pertemuan yang lalu kalian telah mempelajari tentang jari-jari atom dan sifat-sifat dari unsur lainnya bukan?”
Siswa         : “Iya, Pak.”
Guru          : “Tentunya kalian masih ingat tentang pengertia-pengertian dari sifat-sifat ter sebut bukan? Bapak ingin tahu seberapa ingatkah kalian ingat. Coba siapa yang tahu dengan yang dimaksud dengan jari-jari atom?”
Siswa         : “Saya, Pak.  Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar. Bagi unsur-unsur yang segolongan, jari-jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.”
Guru          : “Bagus sekali. Dan bagaimana kecenderungan jari-jari atom dari unsur dalam 1 periode ?”
Siswa         : “Semakin besar, Pak.”
Guru          : “Ingatlah anak-anak, Unsur-unsur yang seperiode memiliki jumlah kulit yang sama. Akan tetapi, tidaklah berarti mereka memiliki jari-jari atom yang sama pula. Semakin ke kanan letak unsur, proton dan elektron yang dimiliki makin banyak, sehingga tarik menarik inti dengan elektron makin kuat. Akibatnya, elektron-elektron terluar tertarik lebih dekat ke arah inti. Jadi, bagi unsur-unsur yang seperiode, jari-jari atom makin ke kanan makin kecil.”
Siswa         : “Oh, begitu ya Pak”
Guru          : “Iya, begitu.”
Guru          : “Selain jari-jari atom ada yang dinamakan energi ionisasi, apa yang dimaksud dengan energi ionisasi anak-anak?”
Siswa         : “Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar suatu atom. Energi ionisasi ini dinyatakan dalam satuan kJ/mol,Pak.”
Guru          : “Benar sekali, kalian sudah mengerti tentang sifat-sifat tersebut. Sekarang kita akan belajar bersama tentang unsur pada periode 3.”
Siswa         :  “…..”
(Guru memperlihatkan table sifat unsur periode 3)
           
.Guru         : “Coba anak-anak perhatikan table ini. Yang pertama ada unsur apa saja anak-anak dalam periode 3 tersebut?”
Siswa         : “Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga berturut-turut adalah natrium (Na),magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), belerang (S), klor (Cl) dan argon (Ar).”
Guru          : “Benar, beberapa diantaranya kalian mengenal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari Aluminium yang merupakan unsur logam dapat kita temukan pada panci dan perkakas rumah tangga lainnya. Sekarang kita lihat dulu titik didih dan titik leleh, apa yang dapat kalian amati anak-anak?”
Siswa         : “ Titik leleh dan titik didih unsur periode ketiga dari natrium ke kanan meningkat dan mencapai puncaknya pada silikon, kemudian turun.”
Guru          : “Benar, Dari natrium hingga aluminium titik leleh dan titik didih meningkat seiring bertambah kuatnya ikatan logam karena bertambahnya jumlah elektron valensi. Silikon memiliki titik leleh dan titik didih tertinggi karena silicon memiliki struktur kovalen raksasa dimana setiap atom silikon terikat secara kovalen pada empat atom silikon lainnya. Unsur dengan struktur seperti ini memiliki titik  leleh dan titik didih yang sangat tinggi. Fosfor, belerang, klor, dan argon memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah karena merupakan molekul-molekul nonpolar yang terikat dengan gaya Van der Waals yang relatif lemah. Gaya Van der Waals bergantung pada massa molekul relatifnya. Semakin besar massa molekul relatif semakin kuat gaya Van der Waals, akibatnya titik leleh dan titik didih makin tinggi. Massa molekul relatif S8 > P4 > Cl2 > Ar, sehingga belerang memiliki titik leleh dan titik didih lebih tinggi dari P4, Cl2, dan Ar. Berdasarkan titik didih dan titik leleh terserbut kita dapat Meramalkan wujud unsur tersebut dalam suhu kamar. Coba kalian sebutkan wujud-wujud masing-masing unsur tersebut.”
Siswa 1      : “Dari titik leleh dan titik didih kita dapat menyimpulkan bahwa unsur  natrium berwujud padat, Pak.”
Siswa 2      : “Magnesium berbentuk padatan, Pak”
Siswa 3      : “Aluminium berbentuk padat, Pak.”
Siswa 4      : “Silikon berbentuk padat, Pak.”
Siswa 5      : “Fosfor berbentuk padat, Pak.”
Siswa 6      : “Belerang berwujud padat, Pak”
Siswa 7      : “Klor berwujud gas,Pak.”
Siswa 8      : “Argon berbentuk gas Pak pada suhu kamar.”
Guru          : “Benar sekali, pada kenyataannya unsur Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, Si semilogam, P, S dan Cl nonlogam, dan Ar adalah gas mulia. Nah, coba ulangi apa yang telah kita pelajari tentang titik didih dan titik leleh!”
Siswa 1      : “Saya, Pak. Dari natrium hingga aluminium titik leleh dan titik didih meningkat seiring bertambah kuatnya ikatan logam karena bertambahnya jumlah elektron valensi. Silikon memiliki titik leleh dan titik didih tertinggi karena silicon memiliki struktur kovalen raksasa dimana setiap atom silikon terikat secara kovalen pada empat atom silikon lainnya. Unsur dengan struktur seperti ini memiliki titik  leleh dan titik didih yang sangat tinggi. Fosfor, belerang, klor, dan argon memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah karena merupakan molekul-molekul nonpolar yang terikat dengan gaya Van der Waals yang relatif lemah. Gaya Van der Waals bergantung pada massa molekul relatifnya. Semakin besar massa molekul relatif semakin kuat gaya Van der Waals, akibatnya titik leleh dan titik didih makin tinggi. Massa molekul relatif S8 > P4 > Cl2 > Ar, sehingga belerang memiliki titik leleh dan titik didih lebih tinggi dari P4, Cl2, dan Ar. :”
Siswa 2      : “Berdasarkan titik didih dan titik leleh terserbut kita dapat Meramalkan wujud unsur tersebut dalam suhu kamar. Dari titik leleh dan titik didih kita dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur dari natrium sampai belerang berwujud padat, sedangkan klor dan argon berwujud gas pada suhu bisaa.”
Siswa 3      : “Unsur Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, Si semilogam, P, S dan Cl nonlogam, dan Ar adalah gas mulia”
Guru          : “Benar sekali. Nah, kalian sudah paham tentang titik didih dan titik leleh.
Guru                : “Sekarang kita akan lanjutkan ke materi selanjutnya, coba perhatikan tabel dari sifat-sifat fisika dari unsur transisi berikut.
Guru          : “Baiklah anak-anak, siapa yang hafal unsur-unsur golongan transisi periode keempat?”
Siswa         : “Saya Bu..”
Guru          : “Ya, coba kamu sebutkan nama unsur-unsur dari golongan transisi pada periode keempat!”
Siswa         : “unsur-unsur dari golongan transisi pada periode terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn) Bu..”
Guru          : “Bagus… tahukah kalian apa yang dimaksud unsur-unsur  golongan transisi?”
Siswa         : “ Unsur transisi adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan IB sampai VIII B Bu..”
Guru          : “Apakah ada yang ingin menambahkan?”
Siswa         : “Saya Bu, unsur transisi itu unsur-unsur di mana elektron terakhir berada pada orbital d Bu..”
Guru          : “Ya, apakah ada yang ingin menambahkan lagi?”
Siswa         : “Tidak Bu..”
Guru          : “Baiklah, apa yang sudah dikatakan oleh teman kalian tadi benar, unsur transisi merupakan unsur-unsur yang terletak di golongan IB sampai VIIIB dan elektron terakhirnya berada pada orbital d, namun tidak hanya elektron yang berakhir di orbital d yang merupakan unsur transisi, melainkan elektron yang berakhir di orbital f juga merupakan unsur transisi, namun yang akan kita bahas pada materi ini adalah unsur transisi yang elektron terakhirnya berada pada orbita d.”
Siswa         : “Oooo…”
Guru          : “Anak-anak, apakah kalian tahu ciri khas atau sifat khas dari unsur transisi?”
Siswa         : (Terdiam)
Guru          : “Coba buka buku kalian pada halaman 139 coba kalian baca bagian sifat-sifat umum.”
Siswa         : “ooo iya Bu saya sudah ketemu..”
Guru          : “Coba sebutkan apa saja siffat khas dari unsur transisi.”
Siswa         : “Semua unsur transisi tergolong logam dengan titik leleh dan titik didih yang relative tinggi.”
Guru          : “Ya benar, yang lainnya..”
Siswa         : “Bersifat paramagnetik dan dapat membentuk senyawa yang bewarna.”
Guru          : “Ya, lalu apa lagi anak-anak?”
Siswa         : “Mempunyai beberapa bilangan oksidasi, dan dapat membentuk ion kompleks Bu..”
Guru          : “Ya benar sekali apa yang sudah kalian sebutkan tadi nanti akan kita diskusikan bersama terkait sifat-sifat ini..”
Siswa         : “Baik Bu…”
Guru          : “ Baiklah anak-anak, coba sekarang kalian perhatikan tabel berikut, apa yang dapat kalian amati dari tabel tersebut?”
Sifat
Sc
Ti
V
Cr
Jari-jari atom
1,44
1,32
1,22
1,18
Jari-jari ion M2+
-
1,00
0,93
0,87
Titik leleh (oC)
1541
1660
1890
1857
Titik didih (oC)
2831
3287
3380
2672
Rapatan (g/cm3)
3,0
4,5
6,0
7,2
Kekerasan (skala mohs)
-
-
-
9,0
Konfigurasi electron
3d1 4s2
3d2 4s2
3d3 4s2
3d5 4s1

Mn
Fe
Co
Ni
Cu
  Zn
1,17
1,17
1,16
1,15
1,17
1,25
0,81
0,75
0,79
0,83
0,87
0,88
1244
1535
1495
1453
1083
420
1962
2750
2870
2732
2567
907
7,2
7,9
8,9
8,9
8,9
7,1
5,0
4,5
-
-
3,0
2,5
3d5 4s2
3d6 4s2
3d7 4s2
3d8 4s2
3d10 4s1
3d10 4s2
Siswa         : (Diam)
Guru          : “Coba kalian jelaskan bagaimana kecenderungan jari-jari atom dalam satu periode dari kiri ke kanan?”
Siswa         : “Karena dalam satu periode tidak ada penambahan kulit, dan jumlah elektron terus bertambah, maka kecenderungan jari-jari atom akan semakin kecil Bu..”
Guru          : “Ya benar sekali, lalu bagaimana dengan unsur transisi?”
Siswa         : “Dari tabel tersebut kecenderungannya naik turun Bu jari-jari atomnya..”
Guru          : “Ya benar, lalu bagimana dengan unsur-unsur transisi yang linnya?”
Siswa         : “Semuanya kecenderungannya naik turun Bu..”
Guru          : “Ada yang tahu mengapa hal itu bisa terjadi?”
Siswa         : “Tidak Bu..”
Guru          : “Coba kalian lihat konfigurasi elektron unsur-unsur transisi, bukankah pada orbital d elektron-elektronnya tidak terisi penuh?”
Siswa         : “Iya Bu…”
Guru          : “Nah itulah salah satu penyebabnya, karena logam transisi memiliki orbital d yang tidak terisi penuh. Namun pada Zink sering sekali memperlihatkan sifat yang berbeda dari unsur transisi pada umumnya.”
Siswa         : “Oooo…gitu ya Bu..kenapa ya Bu kok bisa beda?”
Guru          : “Ayo ada pertanyaan dari teman kalian apakah ada yang bisa menjawab?”
Siswa         : “Saya coba menjawab ya Bu, mungkin hal tersebut dikarenakan konfigurasi elektron pada orbital d sudah penuh Bu..”
Guru          : “Ya benar sekali apa yang disampaikan oleh teman kalian tadi, baiklah anak-anak, apakah ada yang ingin ditanyakan sampai di sini?”
Siswa         : “Saya Bu, jadi gini Bu tadi kan pada zink penyimpangan yang terjadi karena orbital pada orbital d sudah penuh, lalu bagaimana dengan tembaga Bu? Bukankah pada tembaga orbital d nya sudah terisi penuh juga ya Bu?”
Guru          : “Pertanyaan yang sangat baik, ada yang dapat menjelaskan pertanyaan teman kalian ini?”
Siswa         : (Terdiam)
Guru          : “Baiklah anak-anak, coba kalian tuliskan konfigurasi elektron dari Zink dan tembaga pada biloks 0 dan 2 +..”
Siswa         : “Baik Bu..”
Guru          : “Apakah ada yang sudah mendapatkan?”
Siswa         : “Saya Bu..”
Guru          : “Coba kamu maju ke depan dan tuliskan di papan tulis..”
Siswa         : “Baik Bu.”

(Siswa menuliskan konfigurasi elektron dari Zink dan tembaga pada biloks 0 dan 2 +)
30Zn           = [Ar] 3d10 4s2
30Zn2+        = [Ar] 3d10
29Cu         = [Ar] 3d10 4s1
29Cu2+           = [Ar] 3d9

Guru          : “Baik terimakasih, coba anak-anak perhatikan konfigurasi elektron tersebut, apa ada yang bisa menjawab pertanyaan teman kalian tadi?”
Siswa         : “Saya ya Bu..Menurut saya, kenapa zink yang mengalami penyimpangan dan tembaga tidak, hal ini bisa dilihat pada konfigurasi elektronnya pada saat bilangan oksidasi 0 Zink dan tembaga mempunyai orbital d yang terisi penuh sedangkan pada bilangan oksidasi 2+ zink tetap mempunyai orbital d yang terisi penuh dan tembaga tidak, nah itulah yang membuat zink memiliki sifat yang berbeda daripada unsur transisi yang lain.”
Guru          : “Ya tapat sekali apa yang sudah disampaikan oleh teman kalian, apakah kalian sudah mengerti?”
Siswa         : “Sudah Bu..”(Secara serentak siswa menjawab)
Guru          : “Bagus, apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?”
Siswa         : “Tidak Bu..”(Secara serentak siswa menjawab)
Guru                : “baiklah sekarang coba kerjakan soal-soal berikut!” (Tugas III)

II.      Kegiatan Penutup

1.         Guru mengucapkan salam.
2.         Guru meninggalkan kelas.










L    A   M   P   I   R   A   N












Tugas I

1.      Bagaimanakah sifat-sifat fisis gas mulia pada suhu kamar?
2.      Bagaimanakah hubungan nomor atom, jari-jari atom, afinitas elektron, dan kereaktifan unsur-unsur halogen?
3.      Mengapa halogen lebih mudah larut dalam CCl4 dari pada dalam air?
4.      Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi!
a.       Al + Cl2 à
b.      Si + Br2 à
c.       Cl2 + H2O à
d.      Cl2 + F2 à
5.      Urutkan unsur-unsur halogen berdasar:
a.       daya oksidasi,
b.      titik didih, dan
c.       kereaktifan



Tugas II

1.      Mengapa logam-logam alkali disimpan dalam minyak tanah?
2.      Bagaimanakah sifat fisis logam alkali yang berbeda dengan logam pada umumnya.



Tugas III
1.      Susunlah unsur-unsur periode ketiga berdasarkan:
a.       energi ionisasi yang semakin meningkat berdasarkan titik leleh;
b.      titik leleh yang semakin meningkat!
2.      Mengapa silikon memiliki titik leleh dan titik didih tertinggi di antara unsur periode ketiga yang lain?
3.      Bagaimanakah sifat logam unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan? Jelaskan!
4.      Apakah yang dimaksud unsur transisi?
5.      Mengapa titik leleh dan titik didih logam-logam transisi lebih tinggi daripada titik leleh dan titik didih logam alkali dan alkali tanah?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar